PepatahJawa ini memiliki makna, "Berusahalah mencapai tujuan tanpa menimbulkan kerusakan." 10. Ngundhuh wohing pakerti. Pepatah Jawa ini memiliki makna, "Apa pun yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang sepadan." 11. Mikul dhuwur mendhem jero. Pepatah Jawa ini memiliki makna, "Seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua." 12.
- Adjarian, ada sejumlah istilah yang digunakan untuk menyebut watak jelek dalam bahasa Jawa. Nah, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa, watak jelek disebut dengan watak ala. Setiap manusia memang memiliki watak yang bereda-beda, Adjarian. Ada yang baik, ada juga yang jelek. Watak ini bisa kita lihat dari cara berperilaku dan cara berbicara seseorang. O iya, definisi dari watak sendiri adalah sifat batin manusia yang memengaruhi perilaku dan pikiran. Sebagai manusia, hendaknya kita memberikan yang terbaik untuk sesama dan menghindari watak tidak terpuji. Nah, materi kali ini penting untuk dipelajari bagi Adjarian yang sedang belajar bahasa Jawa. Sebab, nantinya kita akan banyak menemui orang baru dengan berbagai watak yang berbeda. Apa saja watak ala atau watak jelek dalam bahasa Jawa? Simak bersama di bawah ini, yuk! Baca Juga 19 Arane Watak Becik atau Watak Baik Orang dalam Bahasa Jawa 21 Watak Ala atau Watak Jelek dalam Bahasa Jawa 1. Mblubud = Tidak punya malu
KalenderTahun 2021 Indonesia Lengkap Jawa Hijriyah; Hari Baik Dan Jelek Tahun 2021 Di Kalender Jawa Lengkap; Dalam Perhitungan Jawa Kuno Bahwasanya setiap hari mempunyai watak dan tabiat yang berbeda. Dan dari ini setiap manusia yang terlahir pada hari tertentu sudah pasti membawa atau memiliki watak kelahiran yang berbeda – beda. Kebiasaan dan sifat manusia Jawa memang menggandeng untuk ditelisik. Salah satunya, sekalipun mereka terkena murka alam nan teramat selit belit, selalu ada poin positif yang diambilnya. Indonesia memiliki kian dari 1300 kaki yang tersebar dari Sabang setakat Merauke dan 300 gerombolan rasial. Semenjak ribuan tungkai tersebut, Suku Jawa menjadi kerubungan suku terbesar di Indonesia dengan jumlah mencapai 41% pecah total populasi. Mereka pun tersebar di banyak pulau di Indonesia. Tak heran, di mana juga Beliau menginjakkan kaki, individu Jawa begitu mudah di temui. Selain populer banyak basyar Jawa yang bertransmigrasi, mereka pula terkenal dengan sifat dan kebiasaan orang Jawa yang menunjung tinggi sopan santun, tatakrama dan kelembutannya. Baca juga Kebiasaan Orang Sunda yang membuat hati bergetar 1. Orang Jawa suka menegur siapa kembali yang ditemui di jalan, bahkan bule nan tak dikenal sekali juga Kalau di Jogja itu beraas di rumah karena saking ramahnya mereka. Sumber foto Cara menyapanya lagi tidak melulu menyapa keunggulan. Sering kali mereka belaka mengangguk dan mesem ketika berpapasan dengan padanan atau kerabat nan dikenal. Bahkan, bulai yang tak sedemikian itu dikenalnya pun disapa. Namun dengan senyuman dan anggukan bos. 2. Puas dasarnya orang Jawa adalah pemalu dan sungkan apalagi bila mereka berlambak dalam mileu yang benar-benar plonco Meski orang Jawa suka menegur terlebih dahulu. Namun, mereka adalah cucu adam yang pemalu dan sungkan saat berlimpah di mileu hijau. Bila sudah lalu diajak ngobrol, biasanya mereka akan nyaman dan doyan berbincang banyak hal. 3. Biar tak semua, saja orang Jawa sudah lalu diajarkan menjaga etika dan bersusila santun sedari kecil Salah suatu contohnya, orang Jawa akan membungkukkan awak saat berjalan menerobos orang nan kian tua. Situasi ini dilakukan misal tulangtulangan pujian. 4. Orang Jawa itu penurut dan tidak neko-neko Mereka mengerjakan barang apa nan seharusnya mereka kerjakan dan berdedikasi tinggi terhadap apa yang dibebankan padanya. Tak melakukan hal-hal aneh lagi. 5. Mereka dikenal mau mengakui barang apa adanya, supaya sesekali menyambung juga Apapun yang digariskan kepada mereka menginjak dari jodoh, harta kekayaan, dan jabatan dituruti apa adanya. Ya, biar sesekali mereka menghubungkan, pada akhirnya kembali hanya bisa menerima. 6. Berkeyakinan atau bukan, Basyar Jawa sering mensyukuri apapun yang terjadi dan mengambil sebelah positif meski terkena murka alam buruk sekali juga Gubernur Jawa Perdua, Ganjar Pranowo ramah menanggapi permintaan foto bersama dari para pengunjung. Foto oleh Phinemo Bila Anda n kepunyaan antitesis sosok Jawa, perhatikanlah. Sekalipun mereka terkena murka alam yang teramat terik, selalu ada skor berupa nan diambilnya. Misalnya saat kecelakaan menghinggapi, otak rusak, tungkai tersayat. Mereka pasti akan tetap berterima kasih dengan berkata Untung masih diberikan spirit atau untuk hanya motor dan suku yang patah’. 7. Moto hidupnya, “Hidup mengalir seperti air. Jalani saja dahulu” Atma dijalani seolah tanpa tanggung supaya juga banyak tanggungan. Seolah, orang Jawa ini hanya hidup untuk perian ini. 8. Lebih memilih mengalah ketimbang harus berlanggar Banyak orang Jawa yang berpinsip, makin baik mengalah bikin menjaga keharmonisan. Hindari konflik agar vitalitas ki ajek damai dan damai. Baca juga Warisan budaya enggak benda tahir Denpasar Bali menjadi penggalan dalam jajaran WBTB Indonesia 9. Sama seperti suku-suku lain di Indonesia, manusia Jawa pula masih menjaga tradisi budayanya Salah satu nilai positif orang Jawa, mereka masih menjunjung pagar adat yang masih terlatih. Foto dari The Faces Of Indonesia Banyak sekali tradisi-tradisi yang berawal dari leluhur jawa yang masih lestari dan dilakukan sampai masa ini. Sejumlah tali peranti tersebut merupakan bunyi bahasa-simbol dari suatu peristiwa signifikan dimasa tinggal maupun lembaga rasa syukur yang dibingkai dalam sebuah acara misalnya ritual Sedekah Bumi, Sedekah Laut, dan banyak lainnya. 10. Orang Jawa dikenal punya banyak kebiasaan dan pantangan dalam bentuk mitos Sebenarnya, jika dinalar, mite-mitos yang dipercayai sosok Jawa hanyalah bagian berasal aturan tatanan kehidupan semoga hidup sederajat secara vertikal maupun horizontal. Dengan adanya legenda atau pun pantangan ulah, unggah-ungguh maupun biji kesopanan bisa tetap terjaga. 11. Yang terakhir, orang Jawa punya tatanan bahasa yang bersendikan pada nilai kesopanan Kendati zaman sudah semakin maju, namun masih banyak dijumpai hamba allah Jawa nan berbicara menggunakan bahasa Jawa sesuai dengan nilai kesopanan. Seperti yang diketahui, Bahasa Jawa memiliki hirarki sesuai dengan boleh jadi mereka berbicara. Mulai semenjak ngoko bahasa sehari-periode sampai puas tingkatan tertinggi krama inggil yang digunakan untuk meninggikan derajat padanan bicara. *** Kesebelas adat dan sifat insan Jawa di atas memang tak selalu cak semau alias pun tertuju pada setiap orang Jawa. Namun, galibnya berpangkal anak adam Jawa memang memiliki karakter demikian. REKOMENDASI ARTIKEL KEREN Paling kecil Mentah Hitunganini yang dijadikan sebagai Dasar Ramalan Primbon Jawa Di Kitab Mujarobat Kubro. Watak yang dimiliki oleh orang lahir pada hari jumat pon itu lakuning bintang atau diibaratkan seperti bintang. orang tersebut cenderung pasif jika berada di masyarakat atau bisa kita sebut introvert. Artinya orang tersebut itu lebih menyukai sendiri dan Yuk, cari tahu sifat dan kebiasaan orang Jawa agar kamu bisa mengenali karakter setiap suku bangsa yang ada di Indonesia. Biasanya, orang memang telah memberikan cap atau stereotip kepada suku tertentu di tanah air. Lantaran banyak orang Batak yang menjadi pengacara, maka kalau advokat identik dengan suku dari Sumatera ini. Begitu juga dengan orang Madura yang melekat dengan usaha besi rongsokan, selain sate dan toko kelontong. Bagaimana dengan suku Jawa yang menjadi kelompok mayoritas di Indonesia? Salah satu pekerjaan yang identik dengan suku ini adalah asisten rumah tangga, kuli bangunan, hingga tukang bakso. Lantas seperti apa sih apa keunikan dari suku Jawa, apakah ciri khas penduduk suku Jawa? Bagaimana dengan ciri-ciri orang Jawa, apa kebiasaan masyarakat Jawa, hingga mungkin sifat buruk orang Jawa. Situs properti akan membahasnya dengan mengutip dari berbagai sumber laman berita online. Sumber 1. Pemalu dan Sungkan Orang Jawa terkenal dengan sikapnya yang pemalu dan terkesan sungkan, apalagi kalau belum kenal. Tidak jarang, orang Jawa sungkan untuk menyapa terlebih dahulu kalau belum kenal. 2. Ramah Tamah Orang Indonesia memang terkenal ramah, apalagi dengan orang dari suku Jawa. Misalnya, bagi kamu yang pernah tinggal di Yogyakarta, pasti merasakan keramahtamahan orang Jawa. 3. Suka Menjaga Sopan Santun Suku bangsa ini memang terkenal menjaga sopan santun saat berada di mana pun. Ketika menjadi pendatang di tempat lain, mereka menghormati budaya dan adat istiadat lokal.. 4. Tata Bahasa yang Sopan Ada bahasa Jawa kromo dan ngoko, tentunya memang penerapan berbeda ketika bertemu orang tua dan anak muda. Pengajaran sopan santun dan tata krama melalui bahasa sehingga anak bisa berlaku hormat kepada orang tua. 5. Kalem Keep calm memang cocok lantaran mereka memang terkenal kalem, tidak suka terburu-buru dalam menyelesaikan sesuatu. Nah, termasuk juga dalam nada bicara yang santun dan tidak membuat orang tersinggung. Sumber 6. Menghindari Konflik Kalau ada masalah atau konflik, mereka lebih memilih untuk menyelesaikan tanpa ada pertumpahan darah. Bukan karena takut, tapi orang Jawa memang ingin menciptakan rasa aman dan damai dalam lingkungan. 7. Lebih Suka Mengalah Mirip dengan menghindari konflik, orang Jawa memang lebih memilih mengalah saat ada masalah. Menang itu tidak perlu dengan merendahkan orang lain juga menjadi salah satu filosofi mereka. 8. Hidup Sederhana Coba deh tengok orang Jawa, pastinya mereka hidup sederhana dan tidak suka bergaya mewah. Mereka memang memegang teguh prinsip hidup apa adanya alias nrimo. 9. Tipikal Pekerja Keras Meski hidup sederhana, tetapi mereka bukanlah tipe orang pemalas melainkan orang yang suka bekerja keras. Tidak usah heran kalau kamu menemukan orang Jawa merantau ke seluruh penjuru Indonesia. 10. Menerima Apa Adanya Prinsip hidup nrimo mungkin membuat orang salah paham, tetapi hal ini memang terkait gaya hidup sederhana. Tidak mudah untuk memahami karakter dan sifat yang seolah bertolak belakang tersebut. 11. Gaya Bicara yang Lembut Bicara yang sopan dan lembut menjadi ciri khas lain dari orang Jawa, gayanya tidak meledak-ledak. Sejak kecil, mereka memang mendapatkan pengajaran untuk bertutur yang lembut dan sopan. 12. Lebih Luwes Meski terkesan pemalu, mereka memang lebih luwes dan mudah bergaul sehingga bisa beradaptasi. Orang Jawa memang mudah beradaptasi dengan orang dan lingkungan baru. 13. Mudah Bergaul Orang Jawa yang terkesan luwes membuat mereka bisa mudah berbaur dan bergaul dengan suku lain. Nah, termasuk juga saat mereka merantau ke pulau atau provinsi lain. 14. Suka Menolong Tidak perlu sungkan untuk meminta bantuan kepada orang Jawa karena mereka tergolong ringan tangan. Mereka suka bergotong royong menolong sesama yang membutuhkan pertolongan. 15. Senang Berkumpul Mangan ora mangan kumpul, maksudnya makan atau tidak makan yang penting itu bisa berkumpul. Tidak usah heran kalau saat Hari Raya Idul Fitri, mereka memilih mudik dan merayakan lebaran di kampung halaman. Sumber 16. Percaya Banyak Mitos Coba saja cari mitos terkait orang Jawa atau hal terkait primbon Jawa, pastinya kamu akan menemukan banyak hal. Mereka memang percaya sejumlah pantangan, larangan, anjuran, dan hal lainnya yang terkait mitos. 17. Memegang Teguh Tradisi Orang Jawa masih memegang teguh sejumlah tradisi, budaya, dan adat istiadat pada zaman serba modern ini. Masih banyak pernikahan dengan tradisi dan budaya Jawa, kan? 18. Filosofi Hidup yang Mengalir Pastinya filosofi hidup ini memang terkait dengan gaya hidup sederhana dan prinsip menerima apa adanya. Orang Jawa memang terlihat santai dalam menjalani kehidupan yang diibaratkan air mengalir. 19. Penurut Orang Jawa memang terkesan penurut dan tidak macam-macam baik apalagi dalam kehidupan sehari-hari. Banyak perusahaan yang merekrut mereka karena tidak akan membuat masalah. 20. Selalu Bersyukur Bagi orang Jawa, mereka selalu bersyukur dan menerima dengan apa yang menjadi pemberian Tuhan yang Maha Kuasa. Filosofi hidup yang sederhana, tidak menuntut macam-macam, lantas diakhiri dengan tindakan selalu bersyukur. Nah, inilah ulasan mengenai sifat dan kebiasaan orang Jawa. Selanjutnya, akan membahas mengenai sifat dan kebiasaan orang Sunda, Betawi, Bali, Maluku, dan suku-suku lainnya. Sumber *** Semoga ulasan ini bisa memberikan manfaat bagi Property People. Jangan lupa klik tautan artikel untuk memperoleh informasi yang menarik mengenai properti, arsitektur, hingga gaya hidup. Kamu juga bisa mengikuti akun Google News dari untuk mendapatkan update yang sama. Laman ini juga memudahkan bagi para pencari properti dan investor lantaran memang AdaBuat Kamu. Saatnya kamu memilih rekomendasi properti terbaik untuk tempat tinggal atau investasi, hanya di Kalau kamu sedang mencari rekomendasi properti untuk hunian di Depok, Jawa Barat, pilihan terbaik adalah Grand Citra Residence. Orangyang telinganya kecil biasanya senang berbuat jelek. Telinga lebar: kurang cerdas, tidak mau menurut, tetapi selamat hatinya. Telinga sedang: bertindak menggunakan akal dan pikiran. 6. MATA. Orang yang matanya lebar: pemalas dan gampang terpengaruh. Mata kecil: penakut, besar kekhawatirannya. Mata sedang: mempunyai kelebihan.

- Setiap orang memiliki sifat atau watak masing-masing. Misalnya, ada yang sifatnya suka beramal. Nah, orang yang suka beramal ini disebut dermawan. Kebalikannya, orang yang tidak mau berbagi disebut pelit atau kalau dalam bahasa Jawa disebut cethil. Yap, di dalam bahasa Jawa juga ada sebutan untuk macam-macam sifat orang, Adjarian. Berikut beberapa contoh watake wong atau sifat orang dalam bahasa Jawa. Watake Wong 1. Ambekdarma = Seneng Ambeksura = Kendel banget. 3. Alim = Pinter tur Anteng = Meneng ora kakehan gunem. 5. Andhap asor = Ora gumedhe utawa Bandel = Ora cengeng utawa gembeng. 7. Bares = Ora duwe niat ala utawa Bencirih = Gampang kena ing lelara. 9. Berbudi = Loma utawa seneng Blater = Pinter sesrawungan. Baca Juga 14 Arane Wong dalam Bahasa Jawa

Yangjelek dan jahat itu, bukan dirinya manusia, akan tetapi sifatnya manusia yang suka mengeluh, gelisah, tergesa-gesa dan sejenisnya, itulah yang menimbulkan perbuatan jelek dan kejahatan, sehingga manusia menjadi jelek dan jahat. (Al Hujurat (49) : 10). Sedangkan sifat manusia itu, tidak untuk dipersaudarakan, tapi untuk saling
 Lifestyle Inspirasi & Unik Selasa, 12 Juli 2022 - 1341 WIB Tradisi Mubeng Benteng di Keraton Yogyakarta setiap malam 1 Suro Sumber Twitter Kraton Jogja VIVA Lifestyle – Suku Jawa memang terkenal dengan budaya dan berbagai falsafah yang dipercaya secara turun-temurun dari generasi terdahulu bahkan hingga kini. Tradisi Jawa juga memiliki banyak aturan dan pedoman hidup yang saat ini masih sering kali pernahkah kamu mendengar mengenai titik kelemahan orang Jawa? Memang istilah ini masih banyak yang belum mengetahui. Sebagai informasi, dalam budaya Jawa, suku Jawa disebut mempunyai 10 pangkon atau titik kelemahan yang harus dihindari. Istilah pangkon diadaptasi dari aksara Jawa yang mulanya adalah huruf vokal atau hidup dan akan menjadi huruf mati apabila diberi pangkon. Kematian yang jadi titik kelemahan orang Jawa disini bukanlah mati secara jasad, melainkan matinya suatu yang mati adalah sifat buruk maka dapat menjadikan hidup bahagia, begitupun sebaliknya. Untuk lebih jelasnya, berikut VIVA telah merangkum beberapa sumber mengenai 10 titik kelemahan orang Jawa1 KalungguhanTitik kelemahan orang Jawa yang pertama adalah Kalungguhan atau dalam Bahasa Indonesia berarti jabatan. Hal ini sering kali ditemui orang-orang yang dulunya gencar mengkritik pemerintah namun setelah diberikan jabatan orang itu akan kasus ini, pangkon orang itu adalah kalungguhan atau jabatan. Contoh lain, ada orang yang sebelumnya beriman dan beragama dengan baik, namun setelah diberikan jabatan ia berubah menjadi angkuh. Halaman Selanjutnya Orang seperti ini sama halnya memiliki pangkon Kalungguhan atau jabatan, karena dia belum kuat maka dapat membuat sifat baiknya mati dikalahkan sifat buruk. Kami kirim berita paling update di pagi dan sore hari langsung ke telegram Kamu! Pssst ada quiz dan giveaway juga Topik Terkait Jawa Suku Jawa Pangkon Titik Kelemahan Viva Lifestyle Jangan Lewatkan Mulai dari kewarganegaraan ditentukan dari pekerjaan hingga karya seni yang banyak, berikut 5 fakta menarik negara Vatikan. Menjadi sosok yang dikenal banyak orang dapat membuka peluang beberapa selebriti untuk terpilih menjadi duta organisasi sosial dunia publik loh Ikan Channa atau ikan gabus adalah salah satu jenis ikan air tawar yang populer. Ikan hias ini memiliki warna dan corak tubuh yang indah sehingga harganya selangit. Orang-orang seperti itu harus dihargai setiap saat. Astrologi memungkinkan seseorang untuk memahami ciri-ciri kepribadian dengan zodiak Ramalan zodiak hari Selasa, 12 Juli 2022. Gemini, orang luar mungkin mencoba membuat perbedaan antara kamu dan pasangan. Cancer, pahami perasaan kekasih. Ada banyak talenta di daerah yang bisa semakin diasah dan diangkat ke permukaan. Cara ini bisa jadi salah satunya. Terpopuler Seorang jamaah bertanya kepada Buya Yahya mengenai hukum riba terkait jual beli motor yang terlanjur sudah terlibat dalam riba. Morning sex bersama pasangan dapat meningkatkan mood, meningkatkan energi dan kepercayaan diri, dan membantu tubuh bersantai di hari kerja dengan jauh lebih efisien. Ramalan zodiak Selasa, 13 Juni 2023. Aries, hindari usaha patungan. Capricorn, kamu mungkin menemukan belahan jiwa. Aquarius, karyawan yang layak dapat menerima promosi. Hubungan antara ibu mertua dan menantu memang cukup kompleks. Lantas apa yang membuat ibu mertua kurang akur dengan menantunya? Seblak rafael saat ini tengah diminati dengan maraknya diunggah di media sosial. Seblak dengan sambal hijau disertai taburan minyak pedas nan nikmat ini pun jadi favorit. Selengkapnya  VIVA Networks Meskipun konsumen belum bisa memiliki unitnya untuk saat ini, namun Yaris Cross buatan PT Toyota Indonesia Motor Manufacturing TMMIN sudah siap di ekspor ke beberapa ne Skutik dari keluarga Classy Yamaha ini memang memiliki tampilan yang retro. Membuat Ronald asal Manado untuk memberikan ubahan pada Yamaha Fazzio miliknya, Selengkapnya  Isu Terkini

Karakterdalam Novel. Karakter dalam novel – Saat mulai menulis novel maka karakter dalam novel memegang peranan penting. Mereka akan bergerak “menjalankan cerita”. Maka, persiapan perlu dilakukan dan ini termasuk hal yang cukup sulit bagi saya. Saya belajar menulis novel ini secara otodidak dan hanya mengandalkan kesenangan akan bacaan

Indonesia memiliki banyak ragam bahasa daerah. Salah satu bahasa daerah yang sering terdengar, adalah bahasa Jawa. Ada banyak kosakata yang terdapat dalam bahasa Jawa, mulai dari kosakata sehari-hari hingga kosakata yang formal. Salah satu kosakata yang terdapat dalam bahasa Jawa, adalah kosakata tentang sifat manusia yang dianggap buruk. Berikut ini adalah delapan kosakata tentang sifat buruk manusia dalam bahasa Jawa. Yuk, disimak biar pengetahuanmu semakin luas!1. yang disebut sebagai orang yang kemproh, apabila ia merupakan orang yang jorok. Orang tersebut tidak memperdulikan penampilannya, dan biasanya berpenampilan acak-acakan atau tidak rapih. Orang Jawa menyebutnya dengan merupakan suatu hal yang wajar dilakukan oleh manusia. Tapi jika seseorang cenderung mudah menangis karena hal sepele dan dilakukan secara berulang-ulang, maka orang Jawa menyebutnya dengan sebutan gembeng. Dalam bahasa Indonesia, gembeng artinya sama dengan cengeng. 3. yang memiliki sifat ini, cenderung sulit untuk dinasehati dan merupakan orang yang keras kepala. Ia tidak mau mengikuti arahan orang lain, hanya mengikuti apa yang dianggapnya benar. Bagi orang Jawa, sifat ini disebut sebagai tambeng. Baca Juga 5 Kata Jadul dalam Bahasa Jawa Ini Ternyata dari Bahasa Belanda, Lho! 4. Jika dilihat melalui persoalan makanan, orang yang gragas adalah ia yang selalu ingin menyantap hidangan secara sekaligus dalam porsi banyak. Dalam bahasa Indonesia, sifat ini biasa diartikan sebagai rakus. Sedangkan, sifat rakus dalam bahasa Jawa disebut gragas. 5. menyombongkan diri sendiri, banyak omong namun tidak ada hasilnya, sok tahu, itulah karakter yang diwujudkan oleh sifat ini. Sifat ini harus dijauhi, karena ini adalah sifat yang negatif dan tidak baik untuk ditanamkan. Orang Jawa menyebutnya dengan kementhus6. Aleman/ ini tidak selalu dianggap buruk oleh orang lain, namun dapat juga berarti positif tergantung dari sudut pandang masing-masing orang. Orang yang memiliki sifat ini, cenderung menyukai sanjungan. Dalam bahasa Indonesia sama artinya dengan orang yang manja. Dalam bahasa Jawa disebut sebagai aleman atau sama dengan sifat tambeng, orang yang memiliki sifat ini juga cenderung sulit untuk diberi nasihat, ngeyel, suka ngelawan, sok tahu. Sifat ini biasa dalam bahasa Indonesia, sama artinya dengan ngeyel. Namun, orang Jawa menyebutnya dengan sebutan ndableg8. Kemaki kita sering menjumpai orang yang memiliki sifat ini. Orang yang memiliki sifat ini, memiliki watak yang sombong, belagu, besar kepala. Dalam bahasa Jawa, orang yang memiliki watak seperti diatas disebut sebagai orang yang kemaki. Nah, itu dia delapan sifat manusia yang dianggap buruk dalam bahasa Jawa. Walaupun sudah dipelajari, kamu jangan sampai memiliki salah satu di antaranya, ya! Baca Juga 9 Kata dalam Bahasa Jawa Malang yang Terkenal dengan Bahasa Walikan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
1AwjCZx.
  • a5kk393dnx.pages.dev/507
  • a5kk393dnx.pages.dev/470
  • a5kk393dnx.pages.dev/205
  • a5kk393dnx.pages.dev/120
  • a5kk393dnx.pages.dev/316
  • a5kk393dnx.pages.dev/361
  • a5kk393dnx.pages.dev/80
  • a5kk393dnx.pages.dev/400
  • 10 sifat jelek orang jawa