Padatahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a) Rumusan Masalah Pada tahap ini, dilakukan identifikasi awal perumusan masalah yang akan diselesaikan, yaitu deteksi kerangka kapal menggunakan data multibeam echosounder untuk keselamatan alur pelayaran di wilayah APBS. b) Studi Literatur

Alat yang dibutuhkan untuk pengukuran dasar laut ini ada dua macam, diantaranya Echosounder Single Frekuensi dan Echosounder Double Frekuensi. Bedanya adalah kalau single frekuensi hanya menggunakan frekuensi tinggi saja kedalaman hanya sampai lapisan paling atas dari tanah, artinya kedalaman tidak bisa menembus lumpur Contoh alat Echosounder Hydrotrac ODOM. Kalau Echosounder Double frekuensi, terdapat 2 frekuensi yang digunakan sekaligus, yaitu frekuensi tinggi untuk pengukuran kedalaman dasar laut teratas dan frekuensi rendah untuk pengukuran kedalaman dasar laut yang dapat menembus lumpur, sehingga ada 2 data kedalaman sekaligus yang didapatkan. Contoh alat Echosounder MK III. Instalasi alat yang dipergunakan untuk pengukuran batimetri adalah a. GPS Antena Untuk mendapatkan data posisi koordinat. b. Tranducer Alat yang memancarkan sinyal akustik ke dasar laut untuk data kedalaman. c. Echosounder Alat yang menampilkan angka kedalaman. d. Laptop Untuk pengoperasian yang mengintegrasikan GPS, tranducer, dan echosounder. Kosep positioning GPS pada Echosounder Untuk saat ini, pada berbagai kapal survei sudah menggunakan GPS dengan metode pengukuran DGPS dengan kepanjangan Differential Global Positioning System. Mungkin anda bertanya, apa bedanya pengukuran posisi menggunakan DGPS dan GPS RTK.. Jawaban nya adalah Jelas Berbeda.. Mungkin beberapa dari anda sudah mengetahui, bahwa pada metode RTK, BASE station lah yang memberikan nilai koreksi kepada ROVER station. Sedangkan pada DGPS, BASE station yang berada di beberapa negara diantaranya Singapura, Australia, Indonesia. BASE ini memberikan nilai koreksi kepada SATELIT bukan ROVER . Koreksinya bermacam macam , bisa koreksi Jam satelit, koreksi kesalahan orbit satelit, dll. Metode DGPS ini memiliki ketelitian cukup tinggi sampai level centimeter, namun untuk menggunakan nya, setiap orang/ perusahaan harus membayar kepada perusahaan yang memberikan jasa pelayanan DGPS diantaranya C-NAV dan VERIPOS. Menggunakan metode DGPS ini, dimanapun posisi kapal berada, kita bisa langsung mendapatkan koordinat kapal secara teliti. Koordinat bisa dalam informasi Latitude longitude,bisa juga dalam sistem koordinat lokal tergantung yang diinginkan diperhatikan Datum, elipsoid, Spheroid Kosep pengukuran kedalaman pada Echosounder Untuk pengukuran kedalaman, sensor yang digunakan adalah Transducer. Tranducer ini dapat ditaruh di samping kapal dan berada dibawah permukaan air. Sensor ini cukup sensitif, karena ada buble sedikit saja, sinyal yang dipancarkan sudah terganggu. Sehingga kita perlu mengatur speed kapal sedemikian rupa agar Tranducer masih dapat membaca nilai kedalaman Biasanya kecepatan kapal 3 – 6 Knot saja. Tranducer memancarkan sinyal akustik ke bawah permukaan laut. Sebenarnya prinsipnya hampir sama seperti pengukuran jarak menggunakan total station. Rumusnya Jarak = Kecepatan gelombang x Waktu/2.. Kenapa dibagi 2?? Karena jarak yang ditempuh kan bolak balik, jadi dibagi 2 supaya jarak one way saja yang didapatkan. Jika kita mengoperasikan alat Echosounder. Ada beberapa parameter yang perlu kita inputkan ke dalam echosounder, diantaranya a. Draft Jarak antara permukaan air dengan ujung sensor tranducer paling bawah. b. Velocity Cepat rambat gelombang. c. Index Nilai koreksi kedalaman. Setiap kali sebelum melakukan pengukuran batimetri kedalaman dasar laut, kita harus melakukan kalibrasi Barcheck.. Prinsip kerjanya sederhana saja, pertama kita ukur draft jarak permukaan air ke sensor , kemudian kita inputkan ke dalam echosounder, setelah itu barcheck kita taruh di kedalaman 1 meter dekat dengan sensor tranducer . Logikanya kan seharusnya pada barcheck 1 meter, angka yang dibaca di echosounder juga 1 m…Namun biasanya tidak 1 meter, tetapi 1,2 meter atau lebih… Nah karena itu.. Kita harus merubah parameter Velocity dan Indeks sedemikian rupa sampai kedalaman pada barcheck 1 meter,dan angka yang dibaca echosounder juga 1 meter… NB Velocity dipengaruhi oleh tekanan air, temperature, salinitas air, dll. Contoh, pada daerah sungai, biasanya velocity seputaran 1520 – 1530.. Namun tiap daerah, besar velocity berbeda beda. Untuk mendapatkan nilai Velocity secara teliti, diperlukan pengukuran menggunakan CTD, sedangkan untuk keperluan praktis, cukup menggunakan adjust barcheck saja. Dalam melakukan survey batimetri memang harus dilakukan dengan teliti dan juga cermat bahkan tidak boleh sembarangan. Itu sebabnya memilih jasa Survey hidrografi dan pemetaan bathymetric adalah pilihan yang tepat. Dimana sebuah jasa survey batimetri biasanya sudah memiliki tim yang profesinoal dan ahli dalam bidang nya. Untuk bisa mendapatkan hasil peta batimetri yang sesuai dengan syarat kualitas yang baik. Maka dalam kegiatan survey batimetri harus berpedoman pada standar minimum ketelitian dan international hydrographic organization IHO. Oleh sebab itu jika anda sedang membutuhkan survey batimetri. Pastikan jika anda memilih sebuah jasa survey bathimetri yang tepat. kini banyaknya Jasa survey batimetri yang menawarkan layanan survey tersebut. pastinya belum tentu memiliki kualitas hasil yang sama. Oleh sebab itu sebagai klien harus lebih teliti, akan lebih baik cermat lah dalam memilih sebuah jasa survey batimetri yang tepat. Agar nantinya anda bisa mendapatkan hasil yang memuaskan dan juga mendapatkan harga survey batimetri yang tepat dan sesuai agar tidak repot mencari jasa yang tepat. Perlu diketahui dalam melakukan survey batimetri ini ada tiga kegiatan yang utama dan harus dilakukan. Yakni seperti penentuan posisi, kedalaman hingga pasang surut untuk koreksi kedalaman. Jika anda masih bingung. Maka simak beberapa penjelasan mengenai kegiatan yang seringkali di lakukan saat Survey hidrografi dan pemetaan bathymetric berikut ini 1. Penentuan posisi Pertama, dalam penentuan posisi digunakan untuk mengetahui posisi titik yang diketahui kedalamannya. Biasanya penentuan posisi di laut ini akan menggunakan sebuah GPS. Nah alat GPS ini merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan di kelola oleh Amerika Serikat. Menggunakan GPS dilakukan untuk memberikan posisi dan kecepatan 3 dimensi serta untuk memberikan sebuah informasi mengenai waktu secara kontinyu di seluruh dunia yang tidak bergantung waktu dan juga cuaca kepada banyak orang secara simultan. Dalam prinsip dasar penentuan posisi dengan menggunakan GPS ini merupakan pengukuran jarak ke beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya sekaligus secara simultan. Untuk implementasi GPS ini menjadi salah satu dalam bidang survey hidro oseanografi yang terkait dengan penentuan posisi titik titik kontrol pada pantai, navigasi kapal survey, penentuan posisi titik titik perum dan lain sebagainya. 2. Pengukuran kedalaman Kedua, dalam pengukuran kedalaman pada survei batimetri ini dilakukan pada titik titik yang di pilih untuk mewakili keseluruhan daerah yang dipetakan. Pada titik titik ini pula dilakukan sebuah penentuan posisi. Adapun titik titik tersebut adalah titik fiks perum. Pada titik fiks perum ini juga akan dilakukan sebuah pencatatan waktu saat dilakukan pengukuran kedalaman untuk koreksi pasut pada hasil pengukuran. Dalam melakukan pengukuran tersebut ada beberapa metode yang bisa digunakan seperti metode akustik, metode mekanik dan metode optik. Survei bathymetri di laut 3. Pengamatan pasut Ketiga, dalam melakukan kegiatan survey batimetri yakni dengan pengamatan pasut yang digunakan untuk mengkoreksi hasil dari pengukuran kedalaman dan untuk prediksi pasang surut di masa mendatang di saat dan juga tempat tertentu. Pengamatan pasut ini dilakukan dengan melakukan pencatatan atau merekam data ketinggian muka air laut pada setiap interval waktu tertentu. Umumnya setiap 15,30 hingga 60 menit. Rentang waktu pengamatan pasut yang lazim dilakukan adalah sekitar 15 ataupun 30 hari. Dalam melakukan pengamatan pasut ada beberapa cara yang bisa di gunakan yakni manual dan otomatik. Untuk cara manual tentunya dengan memakai palem, tinggi muka air laut setiap interval pengamatan diamati secara manual oleh operator pencatat. Sedangkan metoda otomatik, menggunakan alat pengamat pasut mekanik yang dikenal tide gauge. Gerakan naik turunnya air laut dideteksi dengan sebuah pelampung yang digantungkan pada kawat baja. Sehingga perubahan tinggi muka laut terekam pada kertas perekam data yang telah disediakan. Peralatan survey Peralatan survei yang diperlukan pada pengukuran batimetri adalah 1. GPS Echo Sounder dan perlengkapannya. Alat ini mempunyai fasilitas GPS Global Positioning System yang memberikan posisi alat pada kerangka horisontal dengan bantuan satelit. Dengan fasilitas ini, kontrol posisi dalam kerangka horisontal dari suatu titik tetap di darat tidak lagi diperlukan. Selain fasilitas GPS, alat ini mempunyai kemampuan untuk mengukur kedalaman perairan dengan menggunakan gelombang suara yang dipantulkan ke dasar perairan. 2. Notebook, satu unit portable computer diperlukan untuk menyimpan data yang di download dari alat GPS Echo Sounder. 3. Perahu digunakan untuk membawa surveyor dan alat-alat pengukuran menyusuri jalur jalur sounding yang telah ditentukan. Dalam operasinya, perahu tersebut harus memiliki beberapa kriteria, antara lain  Perahu harus cukup luas dan nyaman untuk para surveyor dalam melakukan kegiatan pengukuran dan downloading data dari alat ke komputer, dan lebih baik tertutup dan bebas dari getaran mesin.  Perahu harus stabil dan mudah bermanuver pada kecepatan rendah.  Kapasitas bahan bakar harus sesuai dengan panjang jalur sounding. 4. Papan duga. Papan duga digunakan pada kegiatan pengamatan fluktuasi muka air di laut. 5 Peralatan keselamatan. Peralatan keselamatan yang diperlukan selama kegiatan survei dilakukan antara lain life jacket. Related articles Survei bathymetri di laut

Alatukur angin ini tidak hanya multifungsi namun juga memiliki bentuk yang kecil dan ringan. Tersedia pengukuran rata-rata, pengukuran keceparan lancar, maksimum serta indikasi angin dingin. Di mana rentang pengukuran untuk suhu antara -10 ~ 45 °C (14 ~ 113 °F) serta lebar kecepatan angin dari 0-30 m/s.
ALATUJIGEOTEKNIK — Keperluan untuk eksplorasi laut semakin tinggi begitu juga dengan kebutuhan survei batimetri yang mengharuskan kita menggunakan instrumen terkini dan andal untuk melakukan eksplorasi laut. Jawabannya adalah dengan instrumen Echosounder Kapal. Echosounder Kapal tidak hanya dapat untuk survei batimetri, kita juga bisa melakukan kegiatan eksplorasi untuk lautan maupun perairan lain seperti analisis dampak lingkungan di dalam laut atau pencarian benda-benda yang sudah terbengkalai di bawah lautan. Ada banyak jenis echosounder yang ada saat ini. Jadi simak sampai akhir untuk mengetahui apa saja jenis-jenis echosounder yang ada saat ini. Echosounder Kapal D390 ini semakin mudah dalam pengoperasiannya karena sudah bisa dijalankan secara portable dan tidak hanya untuk kebutuhan lautan. Namun, jika untuk mengukur kedalaman lautan atau survey hidrografi lainnya. Echosounder D390 sangat direkomendasikan karena memakai salah satu jenis sistem Echosounder yang sering digunakan yaitu Single Beam. Jenis – jenis Echosounder Yang Sering Digunakan Single Beam Echosounder Echosounder D390 Echosounder D390 Single Beam Echosounder Echosounder jenis pertama yaitu Single Beam Echosounder yang biasa digunakan pada survei hidrografi untuk melakukan pemetaan dasar laut Seabed Mapping atau mengukur kedalaman air agar terjamin kualitas data yang kita dapat. Metode single beam echosounder ini juga termasuk metode yang banyak digunakan di Indonesia saat ini. Pengertian dari single beam echosounder sendiri adalah pancaran tunggal dari echosounder yang digunakan sebagai pengirim dan penerima sinyal gelombang akustik suara. Multi Beam Echosounder Multibeam Echosounder Multibeam Echosounder adalah jenis echosounder yang biasa digunakan untuk pemetaan dasar laut juga, seperti echosounder lainnya yang juga memancarkan gelombang akustik namun dalam bentuk kipas melebar ke bawah. Lamanya waktu yang diperlukan gelombang tersebut untuk memantul dari dasar laut dan kembali ke receiver dapat digunakan untuk menghitung kedalaman air. Tetapi tidak seperti echosounder lain, karena Multibeam ini menggunakan beamforming untuk mengekstrak informasi arah dari gelombang yang kembali, lalu menghasilkan petak pembacaan kedalaman dari satu ping. Metode ini juga dapat memancarkan hingga 256 beam pada setiap pancarannya, hal tersebut yang membuat multibeam echosounder lebih efektif digunakan di area survei yang cukup luas. Penggunaan multibeam echosounder ini akan sangat membantu survei hidrografi karena menghasilkan data yang akurat dan hasil survei permukaan laut yang sebenarnya. Dengan kerapatan beam tersebut sehingga tidak ada yang terlewat dari sapuan beam. Dual Beam Echosounder Metode ini bisa menggunakan koaksial balok yang sempit dan lebar, gelombang ditransmisikan pada balok sempit dan gema akan diterima pada kedua balok sempit dan lebar. Metode dual beam mengoreksi pola langsung dengan menggunakan gema sinar dari masing-masing ikan, yang kemudian bisa mencapai nilai target strength yang akurat. Dalam sistem dual beam pada umumnya, integrasi gema yang dilakukan hanya pada balok yang sempit saja dan tidak pada balok yang lebar. Split Beam Echosounder Split Beam Echosounder Terakhir ada metode split beam yang merupakan pengembangan dari metode dual beam tetapi memiliki beberapa kelemahan terhadap noise. Split beam memakai “receiving transducer” yang dibagi menjadi 4 kuadran. Gabungan dari 4 kuadran tersebut disebut dengan “full beam” yang memancarkan gelombang akustik. Setiap kuadran akan menerima pantulan sinyal dari target. Lalu, output akan digabung dan membentuk suatu full beam dan dua set split beam lain. Single target diisolasi dengan output dari full beam, dan posisi sudut dihitung dari kedua set split beam tadi. Diatas merupakan jenis – jenis echosounder yang ada saat ini, untuk di Indonesia sendiri echosounder yang sering digunakan adalah Echosounder Single Beam. Instrumen tersebut merupakan salah satu instrumen yang sangat membantu pekerjaan dan eksplorasi di laut. Contoh Echosounder Single Beam Echosounder D390 Echosounder Kapal D390 Echosounder D390 dapat digunakan untuk banyak hal yang dapat membantu eksplorasi dan analisis perairan, seperti Seabed Mapping Pemetaan Dasar Laut Mengukur kedalaman lautan Untuk membantu penentuan jalur pipa dan kabel di dalam laut Dan memiliki fitur unggulan sebagai berikut Sebagai solusi hidrografik yang dapat menghemat biaya mobilisasi hingga 20% Sebagai solusi yang disederhanakan untuk kebutuhan survey Memiliki interface DGNSS dengan sensor yang memiliki standar pada umumnya Pengoperasian yang sangat mudah >>>>>KLIK DISINI UNTUK MELIHAT ECHOSOUNDER D390<<<<< ALATUJIGEOTEKNIK — Echosounder Kapal dapat kalian miliki dengan harga terjangkau yang bisa kalian dapatkan di perusahaan kami, kalian sudah mendapatkan Echosounder D390 terbaik dan berkualitas. Jika berminat, bisa menghubungi nomor ini +62813-9929-1909 Fikri, +62822-5870-6420 Anto dan Email atau dapat menghubungi kami dengan chat di pojok kanan bawah halaman ini. sumber
Peralatanyang digunakan pada penelitian ini meliputi instrumen echosounder single beam system SIMRAD EK15 (spesifikasi alat pada Tabel 1), laptop, GPS, kapal nelayan dan sedimen grab. Perangkat lunak yang digunakan untuk pemrosesan data meliputi perangkat lunak Echoview 4.0, Microsoft Excel dan ArcGIS 10.5. Tabel 1.
Echosounder adalah suatu alat navigasi untuk mengukur kedalaman laut dengan cara mengirimkan gelombang/getaran akustik dari permukaan ke dasar laut yang akan kembali diterima oleh transducer yang terpasang di dasar kapal. Penghitungan kedalaman didapat dari waktu tempuh arah yang berbeda yang berasal dari kecepatan suara di dalam air. Komponen Bagian-bagian di Echosounder Display Unit/Recorder Display Unit D390 Komponen alat satu ini berfungsi untuk merekam dan menampilkan data hasil tangkapan gelombang/sinyal dari receiver. Informasi data tersebut kemudian diubah agar bisa ditampilkan dan dibaca langsung. Hasil digital inilah yang nantinya digunakan untuk kepentingan lebih lanjut. Transducer Transducer Untuk Transducer sendiri adalah alat untuk mengubah listrik yang dialirkan dari Transmitter lalu dipantulkan ke bawah laut dalam bentuk gelombang. Selain itu transducer juga berperan sebagai pemancar gelomba Receiver Receiver merupakan alat yang digunakan sebagai penangkap gelombang atau resonansi yang telah dipantulkan kembali dari dasar permukaan laut, dan receiver juga berfungsi untuk memperkuat sinyal yang ditangkap sebelum nantinya diteruskan ke recorder untuk diproses. Receiver bisa menjadi alat untuk memilih dan mengolah sinyal atau gelombang yang datang. Transmitter Secara singkat Transmitter adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan listrik ke Transducer. Ini Fungsi dari Alat Echosounder Untuk mengidentifikasi jenis sedimen yang ada di bawah laut Subbottom Profilers. Mengukur kedalaman laut. Pemetaan Dasar Laut Seabed Mapping. Penentuan jalur pipa dan kabel untuk di bawah laut. Pencarian kapal-kapal karam yang terbengkalai di dalam laut. Analisis Dampak Lingkungan di dalam laut. Bagaimana Alat Echosounder Bekerja? Prinsip Kerja Echosounder Alat echosounder adalah alat yang memiliki cara kerja masing-masing, namun secara umum biasanya memiliki cara kerja sebagai berikut Mulai memasang alat lalu cek keadaan alat sebelum mulai melakukan pengambilan data. Cek kembali apakah kabel single beam dan display sudah terpasang dengan benar. Pastikan antena terpasang dan jika diperlukan input satelit GPS. Arahkan single beam ke bawah sehingga masuk ke dalam air. Atur skala kedalaman yang ingin kita tampilkan di display. Atur frekuensi ke 200 Hz untuk laut yang dangkal atau 50 Hz untuk laut yang dalam atau dual untuk menggunakan kedua frekuensi tersebut. Atur input untuk data air yaitu tingkat keasinan air laut, temperatur serta tekanan air. Pengambilan data. Dan terakhir pengolahan data. Meski echosounder ini belum bisa maksimal digunakan untuk mendeteksi laut yang semakin dalam karena gambar yang dihasilkan tidak terlalu jelas. Tetapi, fitur lain yang ada di Echosounder ini sangat membantu penggunanya. Seperti salah satunya mendeteksi ikan di bawah laut yang sangat membantu nelayan saat melakukan pekerjaannya. BACA JUGA Fungsi Echosounder Pada Kapal Mengenal Alat Echosounder D390 Echosounder D390 Untuk Navigasi >>>>>>>KLIK DISINI UNTUK LIHAT ECHOSOUNDER D390<<<<<<< Adalah salah satu Echosounder terbaik dibidangnya karena kaya akan fitur yang sangat membantu proyek kita. Echosounder ini memiliki sistem All in One dengan frekuensi tunggal. Beberapa fitur unggulan yang dimiliki Echosounder D390 untuk membantu proses pengukuran kedalaman laut seperti Solusi untuk Hidrografik D390 dapat mengurangi biaya mobilisasi sebesar 20% karena merupakan solusi terjangkau dan terintegrasi yang dikombinasikan dengan kinerja PC industri. Solusi survey yang disederhanakan Dengan DGNSS Interface dan Sensor standar Pengoperasian tanpa lag dimulai sejak menyala D390 ini mudah diatur dan digunakan di mana pun, karena Echosounder ini sudah portable yang ringan dan memiliki penutup dengan paduan aluminium bersertifikat IP66 yang kokoh. Memiliki tampilan layar 12 inchi juga menjadi salah satu keuntungan dalam pengoperasian D390 ini, tidak lupa suara yang diperluas hingga 200 kHz yang memudahkan keperluan navigasi di lautan, perairan pedalaman, sungai, waduk, hingga daerah pesisir. – Kalian bisa mendapatkan alat ini dengan menghubungi kami. Karena kami sebagai perusahaan yang berpengalaman di bidang testing and measurement, kami dapat menyediakan Echosounder yang bisa membantu Anda dalam proses pengukuran kedalaman laut, pemetaan dasar laut, dll. Kami menyediakan alat dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau. Dan kami juga melayani berbagai macam jasa untuk instalasi pada alat uji dengan bantuan engineering kami yang berpengalaman. Informasi lebih lanjut untuk konsultasi atau pemesanan, Anda dapat hubungi kami di nomor +62813-9929-1909 Fikri, dan +62822-5870-6420 Anto Email atau dapat melalui layanan live chat yang kami sediakan di pojok kanan bawah web ini. sumber
Jenisjenis peralatan yang biasa dipergunakan untuk mengukur faktor-faktor lingkungan adalah sebagai berikut : Minimum-maximum thermometer: Digunakan untuk pengukuran suhu udara minimum dan maximum pada waktu dilakukan penangkapan nyamuk dan pengujian serta 24 jam pengamatan setelah nyamuk dikontak dengan racun serangga.Pembacaan dilakukan dengan cara melihat skala yang tertera pada bagian

0% found this document useful 0 votes53 views7 pagesOriginal TitlePANDUAN ALAT ECHOSOUNDERCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes53 views7 pagesPanduan Alat EchosounderOriginal TitlePANDUAN ALAT ECHOSOUNDERJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Tyrepressure gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan ban, agar tekanan ban sesuai dengan batas yang diijinkan. Tyre pressure gauge ada yang terpisah dan hanya untuk mengukur tekanan, tetapi ada juga yang dirangkai dengan katup dan selang kompresor sehingga saat melakukan pengisian tekanan ban bisa langsung terukur. 29. Jurus dari struktur geologi tersebut berarah ...a. Barat-Timurb. Utara-Selatanc. Barat Laut-Tenggarad. Timur Laut-Barat Dayae. Utara-Barat30. Perbandingan antara radiasi matahari yang dipantulkan dan radiasi yang datang disebut …a. transmisivitasb. absorptivitasc. albedod. hamburane. pembiasanECEBC26. Echosounder adalah alat pemancar sonar yang digunakan untuk proses pemerumanmengukur kedalaman dalam survei hidrografi, aktivitas pemaruman dilakukan untuk memperoleh gambaran topografi dasar perairan seabed surface.Prinsip kerja Echosounder27. Gempa akan menghasilkan gelombang seismik yang menyebar ke seluruh permukaan bumi. Ada beberapa jenis gelombang seismik. Gelombang yang merambat di dalam Bumi dibagi menjadi dua gelombang-P primer dan gelombang-S sekunder.Gelombang-P adalah gelombang longitudinal arah gelombang search dari arah rambatan, dan dapat menembus semua materi termasuk padat dan adalah gelombang transversal arah gelombang tegak lurus terhadap arah rambatan. Gelombang ini lebih lambat dari gelombang-P, dan tak dapat menembus semua jenis material semudah gelombang-P. Kedua gelombang ini bermanfaat untuk mendeteksi komposisi lapisan bumi, jadi gak nyelam sampai inti bumi pun kita bisa tahu seperti apa karater inti bumi lewat sifat gelombang seismik ini. Jika dilihat di seismogram maka urutannya sebagai berikut, pastikan tidak Dalam penggunaan geologi, sinistral dan dekstral mengacu pada komponen mendatar dari pergerakan blok pada kedua sisi dari sebuah sesar atau rasa gerakan dalam zona geser. Istilah ini adalah istilah dari arah relatif karena gerakan dari blok-blok tersebut dijelaskan relatif terhadap satu sama lain ketika dilihat dari atas. Pergerakan tergolong sinistral tangan kiri jika blok di sisi lain dari sesar bergerak ke kiri, atau jika blok yang mengangkangi sesar sisi kiri bergerak ke arah pengamat. Gerakan terholonhkan dekstral tangan kanan jika blok di sisi lain dari sesar bergerak ke kanan, atau jika blok yang mengangkangi kesalahan sisi kanan bergerak menuju pengamat sumber wikipedia. Untuk imajinasinya, silahkan cek gambar di sesar sinistral dan dextral29. Dalam kamus istilah struktur geologi kita harus mengetahui kedudukan batuan di permukaan bumi dengan mengukur arah penyebarannya dan juga kemiringan batuan. Dalam ilmu Geologi, kedua elemen tersebut dinamakan Strike dan Dip. Apa itu Strike dan Dip?Strike atau Jurus adalah arah garis yang dibentuk dari perpotongan bidang planar dengan bidang horizontal ditinjau dari arah utara. Sedangkan Dip adalah derajat yang dibentuk antara bidang planar dan bidang horizontal yang arahnya tegak lurus dari garis strike. Apa itu bidang planar? Bidang planar adalah bidang yang relatif lurus, contohnya ialah bidang perlapisan, bidang kekar, bidang sesar, kasus soal, jurus geologinya mengarah utara-selatan. Lihat simbol mata angin U untuk mempermudah arah gerak Albedo merupakan sebuah besaran yang menggambarkan perbandingan antara sinar Matahari yang tiba di permukaan bumi dan yang dipantulkan kembali ke angkasa dengan terjadi perubahan panjang gelombang. EchoSounder Secara teknis, echo sounder menggunakan frekuensi 50KHz (-35 derajat) hanya untuk mengukur kedalaman bawah. Frekuensi yang lebi rendah memungkinkan sounder pulse untuk menempuh daya yang lebih dalam per watt. Sonar adalah istilah umum yang mencakup semua teknologi pencitraan underwater sound, termasuk echo sounder dan 0% found this document useful 0 votes238 views2 pagesDescriptionalat ukur kedalaman lautOriginal TitleechosounderCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes238 views2 pagesEchosounderOriginal TitleechosounderJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Wk3CmnI.
  • a5kk393dnx.pages.dev/334
  • a5kk393dnx.pages.dev/368
  • a5kk393dnx.pages.dev/260
  • a5kk393dnx.pages.dev/405
  • a5kk393dnx.pages.dev/532
  • a5kk393dnx.pages.dev/507
  • a5kk393dnx.pages.dev/285
  • a5kk393dnx.pages.dev/204
  • echosounder adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur